Jumat, 29 Januari 2016

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan



ILMU SOSIAL DASAR






Judul :
Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

BAB I
Pendahuluan
1.1                         Latar Belakang
      Masyarakat (society) merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara berbagai individu.
      Perkataan society datang daripada bahasa Latin societas, "perhubungan baik dengan orang lain". Perkataan societas diambil dari socius yang berarti "teman", maka makna masyarakat itu adalah berkait rapat dengan apa yang dikatakan sosial. Ini bermakna telah tersirat dalam kata masyarakat bahawa ahli-ahlinya mempunyai kepentingan yang sama. Maka, masyarakat selalu digunakan untuk menggambarkan rakyat sebuah negara.
      Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.

1.2   Rumusan Masalah
1.      Bagaimana masyarakat perkotaan?
2.      Bagaimana hubungan antara desa dan kota?
3.      Bagaimana aspek positif dan negative?
4.      Bagaimana masyarakat pedesaan?
5.      Bagaimana perbedaan masyarakat perkotaan dan pedesaan?
1.3   Tujuan
1.      Untuk mengetahui masyarakat perkotaan.
2.      Untuk mengetahui hubungan antara desa dan kota.
3.      Untuk memahami aspek positif dan negative perkotaan.
4.      Untuk mengetahui masyarakat pedesaan.
5.      Untuk mengetahui perbedaan antara masyakarat perkotaan dan pedesaan.
                                      

BAB II
Pembahasan

2.1 Masyarakat Perkotaan
·       Pengertian Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
·        Syarat – syarat menjadi Masyarakat
      Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpulan manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
1.      Ada sistem tindakan utama.
2.      Saling setia pada sistem tindakan utama.
3.      Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.

·         Pengertian Masyarakat Perkotaan
      Masyarakat perkotaan sering disebut juga dengan Urban Community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota, salah satunya adalah :
1.      Kehidupan keagamaan berkurang karena factor teknologi yang canggih dibanding dengan di desa.
2.      Pembagian kerja antar warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
3.      Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh apapun.

·         2 Tipe Masyarakat
      Dilihat dari segi terbentuknya, tipe masyarakat terbagi menjadi 2, yaitu :
1.      Masyarakat paksaan, misalnya Negara, Tawanan, dan lain sebagainya.
2.      Masyarakat merdeka, terbagi menjadi 2 bentuk :
-          masyarakat nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yagn bertalian dengan hubungan darah atau keturunan.
-         masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sabagainya.

·        Ciri-ciri Masyarakat Kota
            Ada beberapa ciri yang sangat menonjol, yaitu :
1.      Kehidupan keagamaan jauh berkurang jika dibandingkan kehidupan keagamaan di desa
2.      Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
3.      Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
4.      Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.

·        Perbedaan antara Desa dan Kota
Ada beberapa ciri yang dapat digunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Antara lain sebagai berikut:
1.      Kota memiliki penduduk yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan desa.
2.      Kegiatan utama penduduk desa berada di sector ekonomi primer yaitu bidang agraris(pertanian).
3.      Jumlah angkatan kerja yang tidak mempunyai pekerjaan tetap di pedesaan jauh lebih besar daripada di perkotaan.
4.      Corak kehidupan social di desa dapat dikatakan masih homogin(satu jenis),sebaliknya di kota sangat heterogin(beraneka ragam) karena disana saling bertemu berbagai suku bangsa,agama,kelompok dan masing-masing memiliki kepentingan yang berlainan.

2.2 Hubungan antara Desa dan Kota
·        Hubungan antara Desa dan Kota
          Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.
Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa cara, seperti :
-          Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam;
-          Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan;
-          Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi;
-          ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota.
            Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.
Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
Urbanisasi dan Urbanisme
            Menurut Soekanto, urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.

2.3 Aspek Positif dan Negatif
·         Aspek Positif dan Negatif Masyarakat Perkotaan
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
·        5 Unsur Lingkungan Perkotaan
1.      Wisma
      Unsure ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga.
2.      Karya
      Unsure ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
3.      Marga :
      Unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
4.      Suka
      Unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian.
5.      Penyempurna
      Unsure ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.

·        Fungsi External Kota
1.     Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintahan wilayah tertentu.
2.     Pusat dan orientasi kehidupan social budaya suatu wilayah lebih luas.
3.     Pusat dan wadah kegiatan ekonomi ekspor.
4.     Simpul komunikasi regional/global.
5.     Satuan fisik-infrastruktural yang terpaku dengan arus regional/global.

2.4 Masyarakat Pedesaan
·        Pengertian Desa
Menurut para ahli :
1.      Paul H. Landis
Desa adalah suatu wilayah yang penduduknya kurang dari 2500 jiwa.
2.      R. Bintarto
Desa merupakan hasil perwujudan geografis yang di timbukan oleh unsur-unsur fisiografis,sosial,ekonomi,politik, dan kuktural yang terdapat di suatu daerah serta memiliki hubungan timbal balik dengan daerah lainnya.
3.      S.D Misra
Desa adalah kumpulan tempat tinggal, tetapi juga kumpulan pertanian dengan batas-batas tertentu yang luasnya 50-1.000 ARE.
4.      William Ogburn dan M.F. Nimkoff
Desa adalah keseluruhan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah yang terbatas.
5.      Menurut UU No.32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang di akui dan di hormati dalam sistem pemerintahan Negara kesatuan republik Indonesia.

·        Ciri-Ciri Desa
Ada beberapa ciri-ciri dari desa, salah satunya adalah :
-          Mata pencaharian penduduk relatif pada sektor pertanian.
-          Perbandingan antara lahan dan penduduk relatif besar. Yaitu dimana lahan yang luas di huni oleh penduduk yang sedikit.
-          Hubungan antar warga relatif akrab.
-          Pada umumnya tradisi leluhur masih di pegang kuat.
·        Ciri-Ciri Masyarakat Pedesaan
Ada beberapa ciri-ciri karakteristik dari masyarakat pedesaan, yaitu :
-          Sederhana
-          Mudah curiga
-          Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku di daerahnya
-          Mempunyai sifat kekeluargaan yang tinggi
-          Menghargai orang lain
-          Demokratis dan religious
-          Lugas atau berbicara apa adanya
-          Tertutup untuk persoalan keuangan.
           Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.
·        Sifat dan Hakikat Masyarakat Pedesaan
                 Masyarakat pedesaan mempunyai sifat yang kaku tapi sangatlah ramah. Biasanya
adat dan kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku, tetapi asalkan tidak melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang ramah.
      Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan bahan pangan, sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar dari hakikat itu.
·        Macam-Macam Gejala Masyarakat Pedesaan
a.       Konflik (Pertengkaran)
      Pertengkaran-pertengkaran yang terjadi biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga dan sering menjalar ke luar rumah tangga. Sedang sumber banyak pertengkaran itu rupa-rupanya berkisar pada masalah kedudukan dan gengsi, perkawinan, dan sebagainya.
b.      Kontravensi (Pertentangan)
      Pertentangan ini bisa disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan (adat-istiadat), psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic). Para ahli hukum adat biasanya meninjau masalah kontraversi (pertentangan) ini dari sudut kebiasaan masyarakat.
c.       Kompetisi (Pertentangan)
      Sesuai dengan kodratnya masyarakat pedesaan adalah manusia-manusia yang mempunyai sifat-sifat sebagai manusia biasanya yang antara lain mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu maka wujud persaingan itu bisa positif dan bisa negatif. Positif bila persaingan wujudnya saling meningkatkan usaha untuk meningkatkan prestasi dan produksi atau output (hasil). Sebaliknya yang negatif bila persaingan ini hanya berhenti pada sifat iri,yang tidak mau berusaha sehingga kadang-kadang hanya melancarkan fitnah-fitnah saja, yang hal ini kurang ada manfaatnya sebaliknya menambah ketegangan dalam masyarakat.

·        Sistem Budaya Petani Indonesia
a.       Para petani di Indonesia di Jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan bersembunyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik-baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.
b.      Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadang untuk mencapai kedudukannya.
c.       Mereka berorientasi pada masa ini (sekarang), kurang memperdulikan masa depan, meraka kurang mampu untuk itu.Bahkan kadang-kadang ia rindu masa lampau, mengenang kekayaan masa lampau (menanti datangnya kembali sang ratu adil yang membawa kekayaan bagi mereka).
d.      Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang harus wajib diterima kurang adanya agar peristiwa-peristiwa macam itu tidak berulang kembali. Mereka cukup saja dengan menyesuaikan diri dengan alam, kurang adanya usaha untuk menguasainya.
e.       Dan untuk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong-royong, mereka sadar bahwa dalam hidup itu pada hakikatnya tergantung kepada sesamanya.

·         Unsur-Unsur Desa
Dalam pembentukan sebuah desa terdapat 3 unsur pokok :\
a.       Daerah/wilayah yang merupakan tempat tinggal dan tempat beraktivitas,
b.      Penduduk adalah terkait dengan kualitas dan kuantitas,
c.       Tata kehidupan atau aturan-aturan yang berhubungan langsung dengan keadaan masyarakat dan adat istiadat setempat.
·         Fungsi Desa
1.      Desa yang merupakan hinterland atau daerah dukung berfungsi sebagai suatu daerah      pemberian bahan makanan pokok.
2.      Desa ditinjau dari sudut pemberian ekonomi berfungsi sebagai lumbung  bahan mentah dan tenaga kerja yang tidak kecil artinya
3.      Desa dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industry, desa nelayan,dll.

2.5 Perbedaan Masyarak Perkotaan dan Pedesaan
    
Masyarakat Pedesaan
Masyarakat Perkotaan
> Perilaku homogen
> perilaku Heterogen
> Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan  >Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status
> Perilaku yang dilandasi oleh pengandalan diri dan kelembagaan
> Isolasi sosial, sehingga statik
Kesatuan dan keutuhan kultural
Banyak ritual dan nilai-nilai sakral
> Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
> Kolektivisme
> Mobilitas sosial, sehingga dinamik
Kebauran dan diversifikasi kultural
Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular .

> Individualisme

BAB III
Penutup
Kesimpulan
      Masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah dan mempunyai hubungan yang erat serta perasaan yang sama terhadap adat kebiasaan yang ada dan menunjukkan adanya kekeluargaan, seperti gotong royong dan tolong-menolong. Masyarakat pedesaan mencari mata pencaharian dengan cara bertani di sawah atau di ladang, di desa belum mengenal teknologi canggih yang telah ada di zaman modern.
      Sedangkan masyarakat perkotaan merupakan suatu himpunan penduduk yang bertempat tinggal di dalam pusat kegiatan ekonomi, pemerintahan kesenian, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Masyarakat kota mencari mata pencahariannya rata-rata menggunakan tekhnologi yang canggih, seperti menggunakan tenaga mesin, komputer dan lain-lain.

Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar